Komunitas masyarakat adat Op. Duraham Simanjuntak Natumingka merehabilitasi wilayah hutan adatnya.
PT TPL Dari Tempo Witness
Komnas Perempuan membahas tentang berbagai kekerasan dan intimidasi terhadap masyarakat adat Natumingka.
Rombongan Komnas Perempuan menindaklanjuti pengaduan dugaan pelanggaran HAM di Sihaporas.
Masyarakat adat Sihaporas mendesak pemerintah untuk segera mengakui wilayah adatnya dan meminta aparat keamanan berhenti mengintimidasi.
Perempuan adat Sihaporas meminta kunjungan Deputi II KSP ditindaklanjuti menjadi aksi nyata untuk segera mengakui wilayah adat Sihaporas.
Masyrakat adat Tano Batak rayakan kemerdekaan Indonesia dengan memilih pengurus baru Aliansi Gerak TUTUP TPL.
Beredar pernyataan Kapolres Simalungun yang menyudutkan masyarakat dan tak sesuai fakta. Masyarakat Sihaporas membantah dengan keras.
Sekitar 22 mobil polisi bersama petugas PT TPL mengepung masyarakat adat Sihaporas dan mengarahkan chainsaw ke leher perempuan Sihaporas.
Pemuda adat Sihaporas bangkit melawan arogansi PT Toba Pulp Lestari. Mengawal blokade jalan sampai perusahaan meminta maaf.
Para perempuan adat Sihaporas berada di garda terdepan pemblokiran jalan sebagai bentuk perlawanan terhadap arogansi perusahaan.