Malam Solidaritas Bentuk Perlawanan MA Tano Batak

Aliansi Gerak Tutup TPL mementaskan ritual adat, atraksi mossak, pembacaan puisi kolaborasi, dan nonton bareng, di acara Malam Solidaritas, 6 April 2024. Malam Solidaritas yang digelar di Pagoda Open Stage, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Malam Solidaritas adalah ekspresi perlawanan atas perampasan lahan adat dan kriminalisasi masyarakat adat oleh PT Toba Pulp Lestari. Sekitar 300an orang masyarakat adat Tano Batak menghadiri Malam Solidaritas.

"Melalui Malam Solidaritas, kami Aliansi Gerak Tutup TPL bersama seluruh masyarakat adat kembali melihat situasi yang terjadi di negeri ini, khususnya di Danu Toba," kata Anggiat Sinaga, Ketua Aliansi Tutup TPL.

Fernando Simanjuntak dari Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) mengatakan Malam Solidaritas adalah upaya masyarakat adat mengutarakan perasaan yang menyakitkan akibat perampasan dan kriminalisasi oleh PT Toba Pulp Lestari di Tano Batak.

Berliana Boru Manik - isteri Sorbatua Siallagan - menyampaikan rasa kecewa suaminya dipenjara karena mempertahankan tanah warisan leluhur masyarakat adat Ompu Umbak Siallagan. Berlina berharap agar suaminya dibebaskan.

Rusiman Siallagan, Ketua Masyarakat Adat Ompu Umbak Siallagan, menjelaskan kalau masyarakat adat sudah ratusan tahun secara turun-temurun hingga 11 generasi menempati Huta Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungin, Sumatera Utara.

Share this Post: