Kunjungan Forkompida Bahas Solusi Konflik dan Danau Toba Rally


Ketua Panitia Danau Toba Rally dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan mengunjungi masyarakat adat Sihaporas pada Senin, 1 Agustus 2022. Kunjungan rombongan Camat Pematang Sidamanik, Kapolsek Sidamanik, Danramil 17 Sidamanik, Korem 022 Pematang Siantar, dan Kepala Desa Sihaporas yang bertempat di Buntu Pangaturan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bersama Forkopimda pada 28 Agustus 2022 perihal perkembangan usulan masyarakat adat terkait penyelesaian konflik agraria.

Pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat adat Lamtoras Sihaporas ini merujuk pada surat Wakil Menteri LHK Alue Dohong No.S.1/WAMEN LHK/PSKL/psl.1/11/2019. Surat ini merupakan penjelasan atas permohonan pelepasan hutan adat Sihaporas dari hutan negara. Penatua adat Lamtoras Oppung Moris Ambarita meminta forkopimda mendorong Bupati Simalungun agar segera menerbitkan rekomendasi SK pencadangan hutan adat Sihaporas. Ia juga mengusulkan beberapa tuntutan masyarakat adat Sihaporas lainnya.

Adapun usulan tersebut adalah adanya jaminan tertulis tidak ada intimidasi dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat Lamtoras dari kepolisian dan TNI. Izin penggunaan wilayah adat untuk kegiatan rally selama tiga hari dan selanjutnya jalan akan ditutup kembali. Pengawas atau penjaga kegiatan rally harus berasal dari Desa Sihaporas dan tidak diperbolehkan dari pihak luar. Selain itu, dalam pelaksanaannya tak boleh ada spanduk-spanduk yang berdiri di wilayah adat Sihaporas. Menolak segala bentuk sumbangan atau bantuan dari panitia maupun sponsor Danau Toba Rally.

Camat Pematang Sidamanik M. Iqbal mengatakan Forkompida serius mendukung penyelesaian konflik masyarakat adat Sihaporas. Ia mengatakan saat ini pemerintahan Simalungun sedang melakukan studi banding ke Pemkab Humbang Hasundutan, Pemkab Toba, dan Pemkab Tapanuli Utara yang telah memiliki skema penyelesaian konflik masyarakat adat.

Ketua panitia rally Wahyu Danil menyatakan dukungannya terhadap perjuangan masyarakat adat Sihaporas dan meminta maaf atas kejadian sebelumnya. Ia mengatakan tak tahu bahwa rute kegiatan rally merupakan milik masyarakat adat Sihaporas yang tengah bersengketa dengan PT Toba Pulp Lestari. Ia juga menyanggupi izin penggunaan kegiatan rally selama tiga hari saja dan memohon supaya masyarakat adat ikut menjaga dan menyukseskan kegiatan rally. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Jumat, 5 Agustus 2022 sampai Minggu, 7 Agustus 2022.

Menanggapi pertemuan tersebut, Opung Morris meminta supaya hal-hal yang telah disepakati tersebut tak hanya sekadar janji belaka. "Harus ada pembuktian konkrit, agar penyelesaian konflik segera tercapai," kata dia. Ia mengatakan masyarakat adat Sihaporas ingin segera memperoleh hak-haknya sebagai masyarakat yang berdaulat mandiri dan bermartabat atas wilayah adat Lamtoras Sihaporas.

Share this Post: