Kunjungi Natumingka, Abdon Nababan Dukung Perjuangan Masyarakat
Dewan Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mengunjungi komunitas masyarakat adat Natumingka, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada Sabtu, 8 Januari 2022. Rombongan yang dipimpin oleh Abdon Nababan tersebut berdialog dengan masyarakat ihwal konflik yang dihadapi msyarakat adat Natumingka melawan PT Toba Pulp Lestari.
Dalam diskusi tersebut, salah satu penatua Natumingka, Op. Leo Simanjuntak, menceritakan kekerasan yang ia alami saat bentrok 18 Mei 2021 lalu. Saat itu, ia bercerita, menjadi korban kekerasan karyawan PT TPL dan mengalami luka-luka. "Mulai dari tahun 2017 sampai saat ini, kami selalu bentrok dengan PT TPL. Sampai sekarang kami selalu ditakut-takuti, diintimidasi, dan sekarang dikriminalisasi," kata dia.
Ia mengatakan perjuangan masyarakat adat Natumingka terus berjalan meski menghadapi banyak intimidasi. Pada 18 Oktober 2021 lalu, berselang lima bulan dari bentrok tersebut, tim verifikasi masyarakat hukum adat yang dibentuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengunjungi komunitas Natumingka. Namun, menurut Ketua Komunitas Adat Natumingka Natal Simanjuntak, kedatangan tim verifikasi terkesan dihalang-halangi. "Ketika tim datang ke kampung, banyak pihak yang menghalangi proses verifikasi sehingga saya mencurigai peluang kami mendapatkan Surat Keputusan (SK) Hutan Adat sangat kecil," kata dia.
Namun, menurut Natal, masyarakat tidak akan pernah berhenti memperjuangkan tanah ulayat mereka yang telah diwariskan oleh leluhur mereka, meski tanpa kepastian SK Hutan Adat. Menanggapi hal tersebut, Abdon meminta masyarakat tidak berdiam diri menunggu kepastian keluarnya SK tersebut. "Masyarakat adat Natumingka harus tetap bersemangat mengelola dan menduduki wilayah adat karena memiliki bukti kuat mengenai sejarah, kelembagaan adat, hukum adat," kata dia. Ia juga meyakinkan masyarakat untuk tetap percaya diri meneruskan perjuangan mempertahankan wilayah adatnya.
Dalam kunjungan tersebut, Abdon Nababan disambut dengan tradisi adat Batak Toba bernama 'Boras Sipir ni Tondi'. Dalam tradisi ini, penatua masyarakat adat Natumingka menabur beras ke atas kepala sebagai simbol untuk menguatkan roh atau jiwa, lalu memberi cenderamata berupa ulos. Selain itu, masyarakat juga menyuguhkan hidangan ikan mas arsik yang disantap bersama-sama.