PDAM Bulukumba Masih Memetakan Masalah Pasokan Air Bersih
Menanggapi keluhan warga atas layanan PDAM Bulukumba, Andi Nurjaya, Direktur PDAM Bulukumba, Sulawesi Selatan, 7 Januari 2022, mengatakan dirinya masih memetakan permasalahan yang ada dan memohon warga bersabar.
Dalam kurun waktu yang relatif baru dalam memimpin PDAM Bulukumba, yaitu 8 bulan, Nurjaya memaparkan bahwa memang baru sekitar 40% aliran PDAM memasok kebutuhan air bersih yang ada di Kota Bulukumba dan sekitarnya.
Nurjaya menyebutkan sejumlah kendala di antaranya tata kelola pipa induk yang bermasalah, banyaknya kebocoran pipa, dan masalah biaya yang mempengaruhi operasional.
"Di kota, tata kelola pipa masih menggunakan sistem jaring laba-laba, sehingga jika ada satu saluran yang bermasalah, yang lain pun ikut bermasalah. Ini yang patut dibenahi," kata Nurjaya menjelaskan.
Di wilayah kota masih ada kebocoran pada pipa induk, pipa distribusi, dan pipa tersier dan ada 25 titik yang telah diperbaiki. Sedangkan di wilayah pelayanan lain seperti di Kecamatan Tanah Beru, Ujung Loe, Kindang, Herlang, Tanete, dan Gantarang, terdapat sekitar 98 titik kebocoran.
Adanya pipa induk yang patah dan tersumbat akar kayu trembesi di Desa Palambarae membuat distribusi air juga tidak dapat tembus ke kota selama 5 tahun. Banyaknya sedimen dalam reservoar (bak penampung air) di Na'na, Kindang, karena tidak pernahnya dibersihkan sebelumnya. Semua itu menurunkan tekanan air ke pelanggan.
Nurjaya menambahkan, masalah fisik yang dipaparkan di atas mencakup 40% masalah yang ada, sedangkan 30% masalah non-fisik seperti pelanggan yang tidak membayar iuran dan banyaknya pencurian air melalui jaringan pipa.
Nurjaya berjanji permasalahan aliran PDAM di Kota Bulukumba dan sekitarnya semoga dapat terselesaikan di bulan Juni-Juli 2022. Mantan Direktur PDAM Bantaeng itu mengakui permasalahan PDAM Bulukumba kompleks.
Nurjaya berharap semua pihak, khususnya pemerintah menaruh perhatian lebih pada permasalahan yang ada di PDAM Bulukumba.