Produksi Kakao Luwu Utara pada 2020 Meningkat

Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mengandalkan perkebunan dan pertanian sebagai motor perekonomian daerah tersebut. Kakao dan Kelapa Sawit merupakan komoditas yang terus meningkat produksinya saban tahun.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menuturkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara daerah itu pada 2019 bisa menghasilkan cokelat sebanyak 28.102 ton dari kebun seluas 40.072 hektare. Setahun kemudian, produksi cokelat meningkat menjadi 30.856,05 ton dari lahan seluas 40.814 hektare.

Pada tahun 2020, kata Indah, Luwu Utara juga menghasilkan kelapa sawit sebanyak 216.300 ton, kelapa hibrida 2.790,60 ton, hingga kopi 1.167,43 ton. “Luwu Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi kakao cukup besar," tutur Indah dalam acara Diseminasi Hasil Riset Pembangunan Inklusif Kabupaten Luwu Utara dan Persiapan Riset Digital Farming Kakao 2021 di Aula Lagaligo, Kantor Bupati Luwu Utara, pada Senin, 29 Maret 2021.

Pertanian dan perkebunan menyumbang 47,02 persen dari produk domestik regional bruto (PDRB) Luwu Utara pada tahun 2020. Adapun, PDRB daerah tersebut pada tahun lalu menurut harga berlaku mencapai Rp 13,23 triliun. Angka itu naik sebesar Rp 189,9 miliar dari tahun 2019 yang mencapai Rp 13,04 triliun.

Pertambahan PDRB sebesar 18 persen pada 2020 diperkirakan akibat adanya pandemi Covid-19. Wabah corona, banjir bandang pada Juli tahun lalu, dan cuaca yang tidak mendukung menyebabkan komoditas pertanian dan perkebunan tidak bisa naik signifikan.  

Nilai PDRB Luwu Utara pada tahun 2020 dinilai atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar Rp 8,172 triliun. Angka itu menurun dibandingkan pada 2019 yang mencapai Rp 8,221 triliun. “Sektor pertanian masih mendominasi PDRB Luwu Utara dengan nilai PDRB harga berlaku sebesar Rp 6,223 triliun, "tutur Indah.

Share this Post: