Konsep Sekolah Adat: Semua Orang Adalah Guru, Alam Raya Sekolahku

"Semua orang adalah guru, alam raya ini sekolahku, itulah konsep pendidikan adat,” kata Muhlis Paraja, Fasilitator Sekolah Adat AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) Regional Sulawesi, ketika menyampaikan sosialisasi mengenai sekolah adat di Ruang Pertemuan Guest House Universitas Mhammadiyah Sinjai, Jl. Andi Massalinri No 44, Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, 27 Juni 2024.

"Kita dapat bersinergi nanti di Kemendikbud dan Kementerian Desa, berbicara tentang sekolah adat di tingkat nasional. Kita akan mengupayakan pertumbuhan tahun ini antar lintas kementerian membahas sekolah adat. Jadi tinggal bagaimana di komunitas, apakah mau atau tidak. Siapa lagi kalau bukan kita, kapan lagi kalau bukan sekarang," kata Muhlis mencoba memicu semangat mereka yang hadir.  

Kegiatan penyampaian mengenai sekolah adat dengan topik "Sosialisasi Mendorong Lahirnya Sekolah Adat dalam Pelestarian Kearifan Lokal dan Kebudayaan Masyarakat Adat Di Kabupaten Sinjai" itu diikuti 25 peserta dari perwakilan komunitas adat, pemerintah desa, dan pemerintah daerah Kabupaten Sinjai.

Tiga narasumber yaitu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tamzil Binawan; Ketua Pengurus Harian AMAN Sinjai, Solihin; dan Fasilitator Sekolah Adat AMAN Regional Sulawesi yang juga Ketua Pengurus Harian AMAN Gowa, Muhlis Paraja, menyampaikan presentasi dan pemikiran mereka mengenai sekolah adat.  

Kegiatan Pengurus Daerah AMAN Sinjai ini bertujuan memberikan informasi dan gambaran terkait kebijakan perlindungan kearifan lokal dan kebudayaan di Kabupaten Sinjai; membangun kesepahaman bersama tentang sekolah adat dan pentingnya sekolah adat bagi komunitas masyarakat adat; dan mensosialisasikan mekanisme pembentukan sekolah adat di tingkat komunitas kepada seluruh para pihak di komunitas masyarakat adat. 

"Peluang kita untuk membentuk sekolah adat itu sangat besar. Hampir semua komunitas menyebutkan sekolah adat sangat penting dan sangat diperlukan. Di lain sisi saya melihat pemerintah daerah ada dukungan untuk berkolaborasi. Ini salah satu mekanisme kolaborasi yang keren," kata Solihin ketika menyampaikan paparannya.  

Solihin menyampaikan kalau pendidikan adat adalah upaya membendung pengikisan pengetahuan tradisional. "Metoda pendidikan adat akan mendorong masyarakat global melihat kembali kelemahan sistem pendidikan saat ini," kata Solihin.

Pendidikan adat akan mengajarkan pengetahuan tradisional warisan leluhur secara turun temurun di komunitas adat, seperti hubungan komunitas dengan alam dan lingkungannya, hubungan dengan leluhur terkait nilai spiritual yang mewarnai kehidupan di komunitas, seperti dijelaskan Solihin.  

Sampai saat ini belum ada sekolah adat di Sinjai.

 

Share this Post: