Teman Tuli Butuh Juru bahasa Isyarat di Masjid
Arfan salah satu teman tuli yang anggota Gerkatin atau Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia, 30 Januari 2021, menyampaikan kalau teman tuli - khususnya yang beragama Islam - merasa kesulitan memahami ceramah yang disampaikan khatib atau penceramah di masjid-masjid. Teman tuli di Kota Makassar membutuhkan fasilitas rumah ibadah yang ramah akan teman tuli, yang menyediakan juru bahasa isyarat agar aktivitas ibadah mereka bisa berlangsung lancar.
Gerkatin sudah menyampaikan kepada pemerintah dan DPRD Kota Makassar agar memperhatikan pemenuhan hak yang sama untuk teman tuli dalam beribadah. Arfan dan teman tuli lainnya berharap pemerintah palint tidak memberikan fasilitas ibadah, masjid khusus yang menyediakan penceramah dan penerjemah atau juru bahasa isyarat. Masjid itu bisa menjadi pusat edukasi dan pendalaman ilmu agama bagi teman tuli, demikian harapan Arfan dan teman tuli lainnya.
Hingga saat ini, seperti disampaikan Arfan, pemerintah maupun DPRD Kota Makassar belum merespon harapan para teman tuli itu.
Arfan mengaku teman tuli kesulitan mengakses ilmu dan literatur agama karena kurangnya juru bahasa isyarat di rumah-rumah ibadah dan tidak adanya pemuka agama yang mampu menggunakan bahasa isyarat. Tio juru bahasa isyarat di Kota Makassar menambahkan bahwa pembelajaran agama di sekolah-sekolah luar biasa untuk teman tuli masih kurang mumpuni.