Journalism Training at Sophia Nusantara
The atmosphere of the journalism training at the Sophia Nusantara office on Imbuti Kai Street, Samkai Subdistrict, Merauke Regency, South Papua Province, on Wednesday, March 12, 2025.
The training was led by two instructors from Tempo Witness, Yosep Suprayogi and Agung Sedayu. A total of 12 Sophia Nusantara members participated as trainees: Yakoba Yosar E Buto, Lesor Weya, Eki Tolanda, Sela Putri Sari, Rexi Julian, Ricky Wiliam Kocop, Farhan Syam, Gabriel Adam Silubun, Wickly Gusthvi, Tutik Yuliataun, Muhammad Novan Prasetya, and Guntur Arafa.
During the event’s opening, the Director of Sophia Nusantara, Muhammad Novan Prasetya, emphasized the importance of journalism skills for the organization’s members in reporting environmental issues in Merauke. He noted that many issues in Merauke remain unreported by the mass media.
The training covered various topics, including how to gather and process information into news. Participants learned to distinguish between facts and non-facts. "Journalists should only report facts," said Agung Sedayu.
Additionally, the training included lessons on data collection, information completeness, and news writing. At the end of the session, participants were taught how to submit news using the Tempo Witness application. Through this app, journalists can easily create and send news using their mobile phones. News can be in the form of text, photos, audio, or video.
Sophia Nusantara Menggelar Pelatihan Jurnalistik
Suasana pelatihan jurnalistik di kantor Sophia Nusantara di Jalan Imbuti Kai, Kelurahan Samkai, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan pada Rabu, 12 Maret 2025.
Pelatihan tersebut diisi oleh dua pelatih dari Tempo Witness yaitu Yosep Suprayogi dan Agung Sedayu. Sebanyak 12 orang anggota Sophia Nusantara hadir sebagai peserta pelatihan. Mereka adalah Yakoba Yosar E buto, Lesor Weya, Eki Tolanda, Sela Putri Sari, Rexi Julian, Ricky Wiliam Kocop, Farhan Syam, Gabriel Adam Silubun, Wickly Gusthvi, Tutik Yuliataun, Muhammad Novan Prasetya, dan Guntur Arafa.
Dalam pembukaan acara, Direktur Sophia Nusantara Muhamad Novan Prasetya mengatakan bahwa para anggota Sophia Nusantara perlu memiliki kemampuan jurnalistik untuk mengabarkan segala persoalan lingkungan di Merauke. Sebab, saat ini banyak persoalan di Merauke yang tidak diberitakan oleh media massa.
Materi pelatihan yang diberikan dalam pelatihan tersebut antara lain tentang bagaimana cara mengumpulkan informasi dan mengolahnya menjadi berita. Para peserta diajari cara membedakan fakta dan bukan fakta. “Jurnalis hanya boleh menyampaikan fakta,” ujar Agung Sedayu.
Selain itu juga ada materi tentang cara pengumpulan data, kelengkapan informasi, serta penulisan berita. Di akhir pelatihan, para peserta diajari cara mengirim berita menggunakan aplikasi Tempo Witness. Melalui aplikasi ini, para jurnalis bisa dengan mudah membuat dan mengirim berita menggunakan telepon seluler. Berita bisa dalam format teks, foto, audio, maupun video.