Payum Iwag Showcases Their Products
Two members of the Payum Iwag Business Group showcased their products at the UMKM Bazaar, an event held as part of the “Konsolidasi Solidaritas Merauke” at the Petrus Vertenten Center, Kelapa Lima Subdistrict, Merauke District, South Papua, on Tuesday, March 11, 2025.
Payum Iwag is a women’s business group based along the Payum Beach coastline in Merauke. The women in this group specialize in producing various coconut oil-based products, including coffee-scented bath soap, body scrubs, lip balm, body butter, and perfume.
Honorata Gebze, Chairperson of the Payum Iwag Business Group, stated that they participated in the exhibition to introduce their products to the public. According to her, coastal communities can utilize the abundant coconut oil resources in their area to create high-value derivative products.
The “Merauke Solidarity Consolidation” event lasted for four days, from March 11 to March 14, 2025. Organized by Solidaritas Merauke, the event was attended by around 250 representatives from civil society organizations and Indigenous communities across Indonesia.
The attendees were people affected by the National Strategic Project (PSN) from various regions, including Merauke, Keerom, Mappi, Fakfak, Teluk Bintuni, North Sumatra, Jambi, Central Kalimantan, East Kalimantan, Rempang, and East Nusa Tenggara.
Payum Iwag Memamerkan Hasil Produksi
Dua anggota Kelompok Usaha Payum Iwag sedang memamerkan hasil produksi mereka di bazar UMKM. Bazar UMKM tersebut untuk meramaikan acara “Konsolidasi Solidaritas Merauke” di Petrus Vertenten Center, Kelurahan Kelapa Lima, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada Selasa, 11 Maret 2025.
Kelompok usaha Payum Iwag adalah sekelompok perempuan yang mendiami pesisir Pantai Payum, Merauke. Kelompok perempuan ini memiliki keahlian membuat berbagai jenis produk turunan dari minyak kelapa. Mereka mengolah minyak kelapa menjadi sabun mandi beraroma kopi, body scrub, lip balm, body butter, hingga parfum.
Honorata Gebze, Ketua Kelompok Usaha Payum Iwag, mengatakan bahwa mereka ikut serta dalam pameran untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat. Menurut dia, masyarakat pesisir bisa memanfaatkan minyak kelapa yang berlimpah di daerah mereka menjadi produk turunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Acara “Konsolidasi Solidaritas Merauke” berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 11 hingga 14 Maret 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Solidaritas Merauke itu diikuti oleh sekitar 250 orang perwakilan organisasi masyarakat sipil dan masyarakat adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Warga yang hadir adalah masyarakat korban proyek strategis nasional (PSN) dari berbagai daerah. Antara lain masyarakat korban dari Merauke, Keerom, Mappi, Fakfak, Teluk Bintuni, Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Rempang, dan Nusa Tenggara Timur.