Journalism Training on PSN Issues in Merauke

A number of Indigenous community members from various regions in Papua participated in a journalism training session at the Petrus Vertenten Center, Kelapa Lima Subdistrict, Merauke District, South Papua, on Monday, March 10, 2025.

The participants received journalism training from Tempo Witness over several days. The training covered various topics, including how to gather information, distinguish facts from misinformation, collect and compile data, and create news reports in both photo and video formats.

The purpose of the training was to equip the people of Merauke with the skills to report on issues affecting their communities. Currently, Indigenous communities in Merauke are facing several challenges, one of which is the National Strategic Project (PSN) involving the clearing of millions of hectares of forest for plantation development.

Indigenous communities in Merauke fear that this project will lead to environmental destruction. Their livelihoods have long depended on nature, making any environmental damage a serious threat to their way of life.

Pelatihan Jurnalistik Isu PSN di Merauke

Sejumlah anggota masyarakat adat dari beberapa daerah di Papua mengikuti pelatihan jurnalistik di Petrus Vertenten Center, Kelurahan Kelapa Lima, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada Senin, 10 Maret 2025.

Para peserta mendapat pelatihan jurnalistik dari Tempo Witness selama beberapa hari. Pelatihan tersebut meliputi bagaimana mencari informasi, membedakan fakta dan bukan fakta, mencari dan mengumpulkan data, hingga cara membuat berita foto maupun video.

Tujuan pelatihan tersebut supaya masyarakat Merauke memiliki kemampuan untuk melaporkan segala persoalan yang ada di komunitas mereka. Saat ini ada sejumlah persoalan yang dihadapi oleh masyarakat adat di Merauke. Salah satunya adalah persoalan proyek strategis nasional (PSN) berupa pembukaan jutaan hektare hutan untuk perkebunan.

Masyarakat adat Merauke khawatir proyek tersebut akan merusak hutan dan lingkungan mereka. Selama ini masyarakat adat di Merauke menggantungkan kehidupan mereka kepada alam. Sehingga kerusakan alam akan berdampak besar pada hidup mereka.

Share this Post: