Gastro Papua Dorong Dokumentasi dan Pelestarian Kuliner Papua

Indonesia Art Movement menyelenggarakan Focus Group Discussion tentang "Gastro Papua" di Balai Kampung Enggros, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 8 November 2024. Kegiatan itu bertema "Merajut Tradisi dan Ketahanan Pangan Papua melalui Gastronomi Lokal". Sebanyak 18 peserta dari berbagai wilayah di Tanah Papua, seperti Sorong, Manokwari, Nabire, Timika, Biak, Wamena, Jayapura, Asmat, dan Merauke berkumpul untuk menggali potensi gastronomi lokal sebagai benteng ketahanan pangan dan identitas budaya.

Acara ini bertujuan mendorong peserta mengarsipkan tradisi kuliner daerah mereka melalui tulisan, foto, dan dokumenter sebagai upaya pelestarian jangka panjang. Kegiatan didukung oleh tokoh-tokoh lokal seperti Charles Toto, Merauje, dan Miki Wuka, serta pakar nasional dalam riset dan pengarsipan. Diskusi yang mengemuka di antaranya membahas pentingnya menjaga tradisi kuliner lokal, termasuk praktik Bakar Batu dan ketahanan pangan di Kampung Enggros.

Presiden Indonesia Art Movement, Ilham Mustain Murda, menyatakan kegiatan ini diharapkan akan menghidupkan kembali semangat pelestarian kuliner Papua di tengah ancaman kepunahan tradisi. Ia berharap pengetahuan tentang tradisi kuliner dan budaya yang dibagikan dalam forum ini dapat dibawa pulang oleh perwakilan komunitas untuk menggali dan mendokumentasikan potensi daerah mereka yang semakin tergerus. “Harapannya, mereka akhirnya punya semangat untuk menggali potensi yang semakin ke sini semakin punah. Itu perlu diarsipkan melalui tulisan, foto, audio, video dokumenter, dan pertunjukan,” ujar Ilham.

Share this Post: