Aksi Muda Jaga Iklim 2024: Anak Muda Suarakan Isu Lingkungan

Simon Baru, Ketua Eco Defender Jayapura, meminta anak muda Kota Jayapura untuk bangkit dan menyuarakan isu lingkungan secara lantang. Demikian disampaikan Simon di kegiatan Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024 di Kota Jayapura, Provinsi Papua, 27 Oktober 2024.

”Anak muda harus menjadi ujung tombak perubahan, harus berani menyentuh isu-isu yang selama ini diabaikan terutama lingkungan hidup, dan mendorong tindakan nyata. Sebab, masa depan Kota Jayapura bergantung pada keberanian generasi muda untuk melawan kebiasaan yang merusak dan berkomitmen menjaga alam,” kata Simon kepada anak muda peserta AMJI 2024.

Anak muda adalah kelompok yang paling merasakan dampak perubahan iklim, karena masa depan mereka akan ditentukan oleh kualitas lingkungan saat ini. Laporan "The Climate Crisis Is a Child Rights Crisis: Introducing the Children’s Climate Risk Index" dari UNICEF pada 2021, menunjukkan bahwa anak-anak di Indonesia termasuk yang paling rentan di dunia terhadap perubahan iklim.

Simon bersama puluhan anak muda Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, sebagai bagian dari AMJI 2024, berkampanye kreatif dan grebek sampah karena melihat kondisi bumi yang sedang tidak baik-baik saja dan krisis iklim sudah di depan mata. Simon memberikan contoh kalau bumi tidak sedang baik-baik adalah debit air di Kota Jayapura semakin menurun.

”Sehingga kami turun aksi untuk mengingatkan kepada warga di Kota dan Kabupaten Jayapura untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan kami mengajak warga Kota Jayapura untuk tetap menjaga lingkungan,” kata Simon.

Simon menegaskan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap isu persampahan, terutama sampah plastik, kini menjadi ancaman serius bagi Kota dan Kabupaten Jayapura.

”Sampah yang menumpuk dan tak terkelola telah merusak lingkungan hidup, mencemari air dan laut, serta menjadi sumber penyakit. Isu persampahan ini bukan lagi masalah sepele, tetapi bom waktu yang siap meledak jika tidak segera ditangani," kata Simon mengingatkan.  

Dalam momentum AMJI 2024 ini Simon mendesak calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada Papua, jika terpilih nanti, agar melindungi hutan Papua dari ancaman deforestasi.

”Kami juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk pilih pemimpin yang pro terhadap lingkungan agar mempunyai kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada lingkungan dan juga hak-hak masyarakat adat. Kita semua harus tahu bahwa tanah Papua mempunyai hutan terbesar yang di dalamnya terkandung ribuan flora dan fauna serta sumber daya alam dan wajib kita lindungi,” kata Simon menyampaikan pesan kepada seluruh lapisan masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura.

Ia mengingatkan kerusakan alam akibat kurangnya perhatian terhadap lingkungan bukan lagi ancaman yang jauh, tetapi realitas yang nyata di depan mata.

”Polusi, tumpukan sampah, dan kerusakan ekosistem telah menempatkan Kota Jayapura dalam bahaya yang serius dan dampaknya langsung pada kesehatan dan kualitas hidup masyarakat,” kata Simon menantang anak muda di Jayapura agar tidak tinggal diam.

Maria Numberi dari Papua Ocean merasa bangga karena acara AMJI tahun ini diikuti oleh banyak komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Ia mengungkapkan bahwa partisipasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk mengkampanyekan berbagai isu lingkungan, termasuk isu laut, sampah plastik, hutan, dan air.

Dalam data yang diperoleh Papua Ocean, menunjukkan pencemaran sampah plastik di perairan Kota Jayapura sangat mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik, demikian disampaikan Maria.

Maria menekankan, banyak sampah yang dibuang sembarangan akan bermuara ke laut, terutama mengingat bahwa Kota Jayapura dikelilingi oleh empat aliran sungai. Ia mengingatkan, sampah yang dibuang ke laut dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia.

"Ketika sampah itu masuk ke laut dan dimakan oleh ikan, lalu nelayan menjaring ikan tersebut, otomatis kita juga mengonsumsi ikan yang terpapar plastik. Secara tidak sadar, tubuh kita sudah terpapar mikroplastik," kata Maria menjelaskan bagaimana plastik mikro masuk ke dalam tubuh manusia.

Informasi tertulis dari Panitia AMJI 2024 menyebutkan sekitar 65.000 orang muda dari seluruh Indonesia berpartisipasi dalam AMJI 2024. Puncak aksi tersebut dihelat serentak di 1.285 lokasi di seluruh Indonesia pada 26 Oktober 2024 untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, menandai semangat kolektif anak muda untuk menanggapi dampak perubahan iklim yang semakin mendesak.

AMJI mengundang organisasi atau komunitas di seluruh Indonesia untuk bergerak bersama melawan krisis iklim. Tahun ini, sebanyak 85 komunitas dan organisasi bergabung menjadi kolaborator dan puluhan ribu relawan bergabung di semua titik aksi.

Mereka terdiri dari pemerintah, pemuda, komunitas, dan sektor swasta. Kegiatan yang dilakukan pun beragam, di antaranya penanaman 18.400 mangrove dan 24.245 pohon, pembagian 21.680 bibit tanaman, penyemaian 450 bibit, aksi bersih-bersih sampah, transplantasi 60 anakan terumbu karang, pelepasan 115 tukik, pembuatan ecobrick, dan diskusi mengenai efek pemanasan global.

Di Provinsi Papua, tepatnya di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, menjadi dua tempat aksi kegiatan AMJI 2024. Sebanyak 13 komunitas di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura melakukan aksi kampanye kreatif dengan menampilkan fashion show, daur ulang sampah dan membawa papan kampanye di tiga titik lokasi di antaranya Car Free Day yaitu di Jalan Holtekamp, Taman Imbi, dan depan Kantor Gubernur Provinsi Papua.

Kegiatan AMJI masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2024. Kegiatan AMJI 20124 antara lain Parade Monster Plastik, yang akan dilaksanakan di 5 kota yakni Jakarta (27 Oktober 2024), Pontianak (27 Oktober 2024), Makassar (26 Oktober 2024), Ambon (26 Oktober 2024), dan Sorong (28 Oktober 2024).

Share this Post: