Unsri Berdayakan Warga Desa Tanjung Dayang Utara

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Program Studi Agribisnis ), Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya (Unsri), melalui dua program pengabdian kepada masyarakat mencoba memberdayakan warga Desa Tanjung Dayang Utara, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Mengawali program pengabdian kepada masyarakat itu, 10 Oktober 2024, Kepala Desa Tanjung Dayang Utara, Farhan Fahruddin, dalam sambutannya mengatakan, "Kami Pemerintah Desa Tanjung Dayang Utara sangat mendukung kegiatan pengabdian ini dalam hal meningkatkan penjualan kerajinan kain songket melalui media sosial atau digital marketing agar ibu-ibu pengrajin langsung menjual barangnya ke konsumen yang pastinya harga jualnya lebih tinggi dan keuntungan akan meningkat."

Farhan menginformasikan jumlah pengrajin songket yang ada di desa ini sebanyak 34 orang yang saat ini dalam pemasaran produknya masih tergantung pada pedagang perantara.

Hadir di acara penyambutan tim Unsri itu 6 dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Unsri, Ketua Sarekat Hijau Indonesia Sumatera Selatan, 3 Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya, Pemerintah Desa Tanjung Dayang Utara, dan 15 ibu-ibu pengrajin songket Desa Tanjung Dayang.

Dr Dessy Adriani, SP, MSi, Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Unsri, menyampaikan dalam sambutannya, "Kami dari Program Studi Agribisni sangat mendukung pengrajin songket untuk menjaga warisan tradisi dan sumber pendapatan ibu-ibu, melalui kegiatan ini diharapkan pemasaran songket produksi Desa Tanjung Dayang Utara meluas dan makin dikenal masyarakat."

Dua program pengabdian kepada masyarakat selama dua bulan itu adalah:

  1. Pengenalan Inovasi Produk dan Platform Pemasaran Digital Marketing dalam Pemasaran Produk Kerajinan Songket;
  2. Introduksi Hidroponik Sistem Wick Sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Sayuran.

Program pengabdian kepada masyarakat Unsri ini selama dua bulan akan memberikan pelatihan digital marketing untuk memasarkan hasil kerajinan songket dan budi daya hidroponik sistem Wick, untuk warga Desa Tanjung Dayang Utara.

Dwi Wulan Sari, SP, MSi,PhD, Ketua Pengabdian Hidroponik Sistem Wick mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sayuran rumah tangga bagi pengrajin songket, budi daya hidroponik menjadi alternatif untuk kegiatan pertanian yang dapat mendukung pengrajin karena dapat dikerjakan di rumah.

Dr Ir Yulian Junaidi, MSi, dosen Program Studi Agribisnis Unsri, Koordinator Program Pengabdian Kepada Masyarakat Unsri, mengatakan tradisi songket yang sudah turun temurun di Desa Tanjung Dayang Utara menjadi sumber pendapatan perempuan di desa, karena itu perlu upaya penguatan kelembagaan untuk mendorong proses pemasaran digital yang sedang di promosikan dalam pengabdian kepada masyarakat ini.

Share this Post: