Dompet Dhuafa Papua Latih Kader Pos Sehat di Sentani
Sebanyak 20 santri Pondok Pesantren Nurul Anwar Komba Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, mengikuti Pelatihan Kader Pos Sehat Remaja Pesantren yang digelar Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Papua di Hotel Tahara pada Rabu-Kamis, 18-19 September 2024. Peserta dilatih untuk praktik langsung simulasi deteksi dini, di antaranya pengecekan berat badan, tinggi badan, tes gula darah, asam urat, kolesterol, dan skrining sekilas termasuk kognisi, mobilisasi, nutrisi, gangguan penglihatan, pendengaran dan kesehatan mental.
Program Pos Sehat Remaja ini digagas Kementerian Kesehatan dan dilaksanakan oleh Yayasan Dompet Dhuafa. Kegiatan ini juga membicarakan mengenai kesehatan fisik dan mental dengan tujuan membantu perkembangan remaja.
Koordinator LKC Dompet Dhuafa Papua, Tumijan dalam sambutannya menyampaikan hadirnya Pos Sehat Remaja di dalam Pondok Pesantren bisa berguna bagi santri dan santriwati maupun masyarakat sekitar di Kampung Yobeh Distrik Sentani Kota. "Dalam kegiatan ini para peserta akan dilatih untuk mempraktikkan langsung simulasi deteksi dini dan melayani remaja seusianya. Para peserta juga diharapkan mampu memahami sistem kesehatan dan mereka bisa menjaga kesehatan dan terhindar dari segala penyakit. Mereka juga akan dibekali dengan publik speaking untuk menyampaikan pesan-pesan penyuluhan, penjangkauan ke warga dan berbicara di depan banyak orang. Kemudian juga mereka akan diajarkan tentang psikologi remaja, terutama perkembangan remaja saat mengalami masa puber," katanya.
Sebelumnya Dompet Dhuafa sudah mendirikan Pos Sehat Remaja di Kota Jayapura di antaranya di SMAN 1 Jayapura, SMA Muhammadiyah, SMKN 3 Jayapura, SMK TIK 8 Jayapura SMK Hikmah Yapis, SMKN 5 Jayapura.
"Kami mengawali program Pos Sehat Remaja di Kabupaten Jayapura ini di Ponpes Nurul Anwar karena pertama di sekitar wilayahnya itu banyak pemukiman dan pertanian maupun perkebunan serta menjadi sarang nyamuk. Itu yang menjadi perhatian kami. Ponpes ini juga dipilih berdasarkan ditemukannya beberapa santri dengan kadar Hemoglobin (Hb) rendah sehingga itu yang kami mau atasi,” ujarnya.
Tumijan mengatakan, untuk mengukur indikator keberhasilan pelatihan dilihat dari pretest atau post test. Dari sana akan diketahui pakah ada peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan atau sebaliknya “Untuk indikator-indikator keberhasilannya apakah mereka memahami tentang materi dari awal sampai penutupan kegiatan, itu bisa dilihat dari kemampuan peserta dalam menampilkan simulasi penyuluhan kesehatan sesuai materi yang dipelajari, kemampuan peserta dalam Menyusun rencana penyuluhan Kesehatan dan kemampuan peserta menyusun rencana penyuluh Kesehatan,” imbuhnya.
Dia berharap, kegiatan ini menciptakan kader-kader kesehatan yang memiliki kemampuan dan menjadi garda terdepan untuk membantu rekan seusianya maupun masyarakat sekitar. “Terutama meningkatnya kualitas untuk mencegah penyakit menular maupun tidak di pondok pesantren maupun lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Pengurus Ponpes Nurul Anwar Komba, Koneta Pujiati mengatakan, pihaknya menilai kegiatan ini sangat penting pada kesehatan remaja, apalagi mereka ini dalam fase pertumbuhan dan harus diedukasi tentang wawasan terhadap kesehatan diri sendiri maupun di linggkungan sekitarnya. Apa yang mereka terima juga dapat ditularkan lagi kepada orang lain.
Pujiati berharap, setelah pelatihan kader pos sehat remaja pesantren bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri untuk para peserta didik di pondok pesantren Nurul Anwar “Mungkin temannya ada yang sedang sakit atau temannya terluka mereka bisa mempraktekkan langsung dari hasil pelatihan selama dua hari ini,” imbuhnya.
Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Dinkes Jayapura, Yanes Ohee mengatakan pihaknya sangat berterima kasih karena Dompet Dhuafa menginisiasi Pos Sehat Remaja di Pondok Pesantren Nurul Anwar. Dia menambahkan, “Generasi Papua sudah harus dipersiapkan dari sekarang dan dimulai dari Ibu hamil sampai mereka melahirkan dan mendidik dan membesarkan anak-anak, sehingga generasi yang sekarang itu terbentuk dari keluarga yang pola asuhnya baik.”