Dialog ke Mana Kabut Asap Pergi di Sumatera Selatan
GreenPeace Indonesia dan Rawang.ID mengadakan diskusi malam tentang ke mana kabut asap pergi di Kedai Kopi Al Tanmia, Palembang, pada Sabtu malam, 7 September 2024. Kegiatan ini dihadiri sejumlah aktivis Kota Palembang, seperti Sarekat Hijau Indonesia, mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sriwijaya, Serikat Petani Indonesia (SPI Sumsel), Himpunan Mahasiswa Islam, Solidaritas Perempuan Palembang, Konsorsium Pembaruan Agraria Sumsel, dan Barisan Utama Manusia Indonesia Sumsel.
Dialog menghadirkan Belgis Habiba (GreenPeace Indonesia) dan Hairul Sobri (Rawang.ID). Menurut Belgis Habiba, asap di Sumatera Selatan sudah berlangsung lama dan berulang-ulang, mulai dari tahun 2015, 2019, hingga akhir 2023. Sedangkan menurut Hairul Sobri, terjadinya kebaran hutan di Sumsel telah mengakibatkan dampak negatif yang signifikan terhadap masyarakat.
Hal tersebut kemudian melahirkan inisiatif gugatan asap oleh 12 warga Sumatera Selatan terhadap 3 perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yaitu PT Bumi Mekar Hijau (BMH), PT Bumi Andalas Permai (BAP dan PT Sebangun Andalas Permai Wood Industries (SBA Wood Industries) pada 29 Agustus di Pengadilan Negeri Klas 1A Palembang.
"Melakukan gugatan asap adalah bentuk terobosan atas keadilan hukum yang ada di Indonesia khususnya Sumatera Selatan," ujar Belgis.