Melaporkan Kasus Kekerasan Seksual pada Perempuan ke KMAN VI

Anggota organisasi sayap Perempuan AMAN Pengurus Daerah Barito Timur membawa misi melaporkan kasus kekerasan seksual pada perempuan yang masih belum tuntas penyelesaiannya di Barito Timur, Kalteng, kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarin dan Komnas Perempuan, yang akan menghadiri Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) IV di Jayapura.

KMAN VI di Stadion SBY Sentani, 24 Oktober 2022, dimulai dengan menampilkan tarian Iruang Wundrung, tarian tradisional Suku Dayak Ma’anyan Barito Timur. Tarian ini biasa ditampilkan dalam ritual pengobatan. Penari terdiri dari laki-laki yang disebut penari Balian Bawo dan perempuan yang disebut penari Wadian Dasas.

Robert, Ketua Sanggar Layu Pintaruan, Komunitas Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, bangga bisa menampilkan tarian di pembukaan KMAN VI di Jayapura, Papua. Robert berharap seluruh generasi Dayak, Dayak Ma’anyan Barito Timur khususnya, tetap memelihara dan melestarikan adat budaya Dayak Ma’anyan, baik seni tari maupun kearifan lokal lainnya. Rober mengutip pepatah Dayak Ma’anyan: “Kancang Tadi Ada Hampe Witus” yang artinya “Kencangkan tali jangan sampai putus.”

Peserta kongres KMAN VI dari PD Barito Timur berjumlah 12 orang dengan komposisi Pengurus, perwakilan pemuda/pemudi dan organisasi sayap Perempuan AMAN. Agus Harianto – Ketua Pengurus Harian Daerah Barito Timur - sangat bersyukur dan bangga bisa menghadiri acara KMAN VI ini.

PD AMAN Barito Timur membawa mandat komunitas ke ruang-ruang pengambilan keputusan besar dalam KMAN VI. Mengikuti kongres juga menjadi proses belajar dari komunitas dan masyarakat adat dari berbagai daerah lainnya. Harianto berharap KMAN VI dapat membawa hasil seperti hasil peningkatan kapasitas peserta yang hadir sehingga memberi penguatan baru untuk kerja-kerja dan perjuangan di komunitas saat nanti kembali pulang ke Barito Timur.

Share this Post: