Unhas Lanjutkan Kerja Sama Pembenihan Padi Dengan Taiwan
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin melanjutkan kerja sama pembenihan padi dengan Taiwan International Cooperation and Development Fund (ICDF) mulai tahun ini hingga 2023. Kerja sama serupa sebelumnya telah dilakukan sejak 2018 hingga 2020. Program itu dilakukan di lahan pertanian seluas 40 hektare di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Yunus Musa menuturkan kerja sama pembenihan padi itu dilakukan di dua kecamatan yakni Sukamaju dan Baebunta. “Ada 40 hektare sawah petani yang menjadi lokasi pembenihan,” katanya di Kedai Endah, Jalan Ahmad Kasmad, Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Luwu Utara, Jumat, 4 Juni 2021.
Menurut Yunus, Luwu Utara memiliki keunikan dibandingkan daerah lain. Sebab, kabupaten itu memiliki unit produsen benih.
Pemerintah Luwu Utara, kata Yunus, harus menggunakan benih padi berkualitas yang dihasilkan oleh petani agar ketersediaan benih unggul terus meningkat. Apalagi, kabupaten itu memiliki sawah seluas 28 ribu hektare yang membutuhkan benih padi sekitar 700 ton per musim. Walhasil, dengan mendorong petani menjadi pembudidaya benih padi, kesejahteraan petani bisa meningkat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Luwu Utara Alauddin Sukri mengapresiasi kerja sama pembenihan padi tersebut. Kolaborasi antara Universitas Hasanuddin dan Taiwan itu bakal melengkapi program pembenihan padi -Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI)- yang dilakukan Dinas sejak 2019.
Sukri mengungkapkan petani di Luwu Utara membutuhkan benih padi unggul. Namun, mereka berharap bibit itu didapatkan secara cuma-cuma. “Kami support program pembenihan ini,” ujarnya.
Dosen Agribisnis Universitas Hasanuddin Makassar Idris menjelaskan pembenihan padi merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani Luwu Utara. Apalagi, kebutuhan bibit di kabupaten tersebut mencapai 700 ton per musim.