Bomi Sai, Wasur National Park in Merauke

A number of tourists were seen visiting the landmark building of Wasur National Park on Jalan Trans Papua, Wasur Village, Merauke Regency, South Papua, on Sunday, March 9, 2025.

Wasur National Park was established in 1990 as part of an effort to preserve Merauke’s environmental wealth and biodiversity. The park features unique termite mounds known as musamus or bomi sai in the Marind language. These towering earthen structures, built by termite colonies, can reach heights of up to 5 meters. They resemble stalagmites with a textured, brown surface and contain interconnected tunnels inside.

The name Wasur comes from the Marori language, meaning "garden." In addition to the bomi sai, the park is home to various rare animals, including deer, cassowaries, kangaroos, cuscuses, pigeons, and the black palm cockatoo. Around 403 bird species inhabit the area.

Wasur National Park is Indonesia’s largest wet savanna forest. It is rich in plant life, with eucalyptus trees, ketapang (tropical almond), and mangrove species thriving in the area. The management of the national park involves the indigenous communities living within its boundaries.

Bomi Sai, Taman Nasional Wasur di Merauke

Tampak sejumlah wisatawan mengunjungi bangunan landmark Taman Nasional Wasur di Jalan Trans Papua, Kampung Wasur, Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada Minggu 9 Maret 2025.

Taman Nasional Wasur didirikan pada 1990 sebagai salah satu upaya pelestarian kekayaan lingkungan dan keberagaman hayati di Merauke. Di taman nasional ini terdapat bangunan rumah semut atau musamus atau bomi sai (dalam bahasa Marid). Musamus adalah gundukan tanah yang menjulang hingga 5 meter yang dibangun oleh koloni rayap. Bentuknya mirip stalakmit dengan tekstur permukaan yang berlekuk-lekuk dan berwarna coklat. Di dalamnya terdapat lorong-lorong yang saling terhubung.

Kata Wasur berasal dari bahasa Marori yang berarti kebun. Selai rumah semut atau bomi sai, di Taman Nasional Wasur juga terdapat berbagai jenis hewan langka seperti rusa, kasuari, kangguru, kuskus, burung pombo, hingga burung kakatua raja. Sekitar 403 spesies burung tinggal di sana.

Taman Nasional Wasur merupakan hutan sabana basah terluas di Indonesia. Di sana banyak tumbuh pohon kayu putih, tancang ketapang dan api-api. Pengelolaan taman nasional ini melibatkan masyarakat adat yang tinggal di dalam kawasan.

Share this Post: