Kanal PT BHP Memutus Akses Warga Lebung Itam ke Lahan Kelola

Kegiatan pembuatan kanal PT Bintang Harapan Palma (BHP) sejak Mei 2018 memutus akses warga Desa Lebung Itam ke lahan kelola Rawang Rawang, Desa Lebung Itam, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Demikian disampaikan oleh Jay Pralensa, Ketua Forum Masyarakat Pengelola Rawang-Rawang Desa Lebung Itam, 14 Januari 2025, saat bertemu dengan warga Lebung Itam, di Desa Lebung Itam.

Jay mengatakan pembuatan kanal selebar 5-8 meter dengan kedalaman 3 meter, untuk pengeringan lahan sawit PT BHP seluas 10.550 hektar mengambil lahan sumber penghidupan warga dan memutus jalur parit kecil yang digunakan warga menuju lahan kelola dan mencari ikan. PT BHP menutup akses jalan ke lahan kelola warga.   

Warga sudah pernah menyampaikan protes sebanyak delapan kali. Selama enam tahun, warga sudah menyampaikan protes 2 kali ke Pemda OKI, selanjutnya protes 3 kali ke Badan Pertanahan Nasional tingkat provinsi, 1 kali protes ke Kantor Gubernur Sumatera Selatan, 1 kali protes ke anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dan 1 kali ke BPN Pusat di Jakarta, kata Jay.

"Protes warga tidak pernah ditanggapi positif. Sampai saat ini PT BHP masih melanjutkan pembukaan kanal," kata Jay mengungkapkan protes-protes itu tidak memberikan dampak dan akses warga ke lahan kelola mereka masih terputus.

Tanggal 14 Oktober 2024 hingga 22 Desember 2024 warga memasang plang protes dan menanam beberapa jenis tanama yang biasa mereka tanam di lahan kelola warga, sementara PT BHP masih melanjutkan pembuatan kanal itu, kata Jay menceritakan ulang peristiwanya. Tanggal 26 Desember 2024, PT BHP dengan sengaja merusak tanaman dengan alat berat untuk dijadikan kanal, kata Jay melanjutkan ceritanya.

Kurang lebih lahan kelola milik 100 keluarga Desa Lebung Itam seluas 4.100 hektar diambil PT BHP untuk pembuatan kanal. Sejak itu PT BHP membangun pos penjagaan dan menyiagakan puluhan orang untuk menjaga kawasan itu, kata Jay mengungkapkan.

"Warga masih berharap pemerintah daerah lebih peduli dan memberikan perhatian serius untuk kasus pengambilan lahan warga ini," kata Jay menyampaikan harapan warga Desa Lebung Itam.

 

Share this Post: