Jumlah Bayi Stunting di Kota Tasikmalaya Naik

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menyatakan, berdasarkan data e-PPGBM, angka stunting pada 2024 mengalami kenaikan 1,3 persen, menjadi sebesar 11,78 persen. Tahun sebelumnya persentasenya hanya 10,75 persen. "Per bulan ini, versi E-PPGBM, memang ada kenaikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat, Rabu 7 Agustu 2024.

Di antara ibu dengan bayi stunting itu adalah Maryati (39 tahun). Bayinya, EF, kini berusia 6 bulan kurang 7 hari, namun masih belum bertambah berat badannya. EF saat lahir memiliki panjang 45 sentimeter dengan berat badan 1,8 kilogram.

EF, ujarnya, lahir pada 13 Februari 2024 petang. Dia lahir prematur. Ia mengaku selama 8 bulan mengandungnya tak tahu jika sedang hamil, hingga akhirnya ia harus melahirkan sendiri di rumahnya. "Gak kerasa apa-apa," ujarnya.

Akibatnya, Maryati melewati pantuan Posyandu dan segala program ibu hamil sekaligus intervensi untuk mencegah stunting. Kini Maryati harus mengurusnya dengan ekstra, apalagi ia tak bisa memberikan asi ekslusif. Alhasil EF bergantung pada susu formula hingga hari ini.

Share this Post: