Usaha Rumahan Singkong Keju Terdampak Pandemi Covid-19

Usaha rumahan olahan singkong keju milik Muhammad Abdilah, warga Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, terkena dampak pandemi Covid-19. "Selama pandemi ini usaha singkong keju sangat berpengaruh pada penjualan. Jadinya kami sekarang dalam sehari hanya memproduksi 40 kilogram saja," kata Abdilah mengungkapkan, 11 Desember 2021.

Selama tujuh tahun Abdilah memproduksi singkong keju. Awalnya berdiri usaha singkong keju tersebut, Abdilah mengaku memproduksi singkong setiap harinya sebanyak 40 kilogram. Setelah penjualan makin ramai dan usahanya berkembang, Abdilah pernah memproduksi singkong keju mencapai 1 ton dalam sehari.

Berkat usaha rumahan ini, Abdilah mempekerjakan 11 orang yang terdiri dari 5 laki-laki dan 6 perempuan.

Singkong keju tersebut, Abdilah titipkan ke toko oleh-oleh di berbagai kota seperti Salatiga, Magelang, Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung dan Jakarta. Rata-rata omset perbulan usaha singkong keju ini menurut Abdilah mencapai Rp 70 juta.

Selain mempekerjakan warga sekitar, Abdilah juga mengambil seluruh bahan baku singkong dari petani setempat. Ia juga menyampaikan limbah usaha singkong keju ini diambil oleh orang untuk dijadikan pakanan sapi. 

Share this Post: