Gedung SDN 3 Bukit Tinggi Tergusur Bendungan Meninting
SD Negeri 3 Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, tidak memiliki gedung sekolah sejak terguncang gempa tahun 2018 dan tergusur mega proyek Bendungan Meninting tahun 2020. “Hingga saat ini belum jelas nasib sekolah kami,” kata Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tinggi, Sariu SPd., 23 November 2021, di salah satu tempat belajar di Dusun Murpadang, Desa Bukit Tinggi.
Sejak tahun 2018 sudah tiga kali para murid yang berjumlah 63 siswa dan 9 guru, belajar-mengajar berpindah-pindah. Hingga saat ini para murid dan guru menumpang tempat belajar di rumah warga yaitu di Dusun Murpeji (Desa Gegerung), Batu Santek (Desa Bukit Tinggi) dan Dusun Murpadang (Desa Bukit Tinggi), demikian diceritakan guru dan Kepala Sekolah. Tempat belajar 63 murid kelas 1 hingga kelas 6 itu tidak ada dinding tembok. Dinding kelas menggunakan papan tripleks. Fasilitas mengajar minim.
Para guru – 5 guru statusnya pegawai negeri sipil dan 4 guru honorer – harus bergantian berkunjung ke tiga lokasi itu demi keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar. Untuk bisa sampai ke tempat belajar darurat itu para guru dan murid-murid setiap hari harus menempuh jarak kurang lebih 10 kilometer dari Kantor Desa. Mereka harus melewati jalan mendaki yang terjal dan licin, melewati sungai, termasuk melewati Bendungan Meninting.
Menurut keterangan Sarui, Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tinggi, rencana pembangunan gedung sekolah yang baru masih terkendala pembebasan lahan. Salah satu guru mengatakan kalau dia rela membayarkan uang muka agar harga tanah untuk sekolah tidak naik lagi harganya.
Kepala Sekolah dan para guru masih terus berkomunikasi intensif dengan pemerintah, Balai Wilayah Sungai, dan pengembang Proyek Bendungan Meninting. Semua upaya sudah mereka jalankan supaya SDN 3 Bukit Tinggi memiliki gedung sekolah yang layak agar proses belajar-mengajar bisa berlangsung dengan baik.
Berita lainnya: SDN 3 Bukit Tinggi Mendapat Bantuan DPW Basarnas Lombok Barat NTB