Ibu-ibu Menjaga Lahan Adat Sambil Menenun
Ibu-ibu masyarakat adat Dusun Malapoma, Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, sambil menenun menjaga Roga-Roga pintu masuk ke Lowose, 3 September 2021 sekitar pukul 14.00 WITA.
Biasanya ibu-ibu menenun di rumah, selama 2 minggu ini ibu-ibu dan bapak-bapak harus menjaga di Roga Roga mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WITA. Mereka menjaga agar tanah adat atau ulayat tidak diambil kontraktor pembangunan Waduk Lambo Mbay, di Lowose. Minggu, tanggal 22 Agustus 2021, staf kontraktor masuk ke desa tanpa sepengetahuan warga dan tidak ada surat izin dari Kantor Desa.
Warga tidak ingin waduk dibangun di Lowose karena di sana ada kubur nenek moyang, kampung adat, rumah ibadah, sekolah dan lahan cocok-tanam warga.
Ibu-ibu menenun untuk membuat roba ragi, telopoi, selendang, selempang dan pole. Kain-kain itu sebagian dijual. Satu lembar kain tenun itu membutuhkan waktu pembuatan selama sebulan. Dalam sebulan satu ibu bisa mendapatkan penghasilan Rp 750.000 dari menenun kain tradisional itu.