Ares Makanan Tradisional di Upacara Pernikahan dan Kematian
Warga Dusun Getak Gali, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, masih melestarikan makanan tradisional. Salah satu santapan yang kerap dimasak oleh warga setempat ialah ares, sayuran khas Lombok yang berbahan utama pelepah atau kedebong pisang muda yang dimasak menggunakan santan.
Selain ares, makanan tradisional yang masih sering dimasak warga Desa Sokong ialah gedang kelak santan. Makanan tersebut berbahan dasar pepaya muda yang dimasak dengan santan.
Ares dan gedang kelak santan juga kerap menjadi sajian saat acara pernikahan maupun kematian. Kedua makanan itu disajikan di atas nare atau nampan. Hal itu terlihat pada Selasa, 23 Maret 2021, dalam peringatan 9 hari wafatnya Asmah, warga Dusun Getak Gali. Keluarga Asmah menyajikan kedua makanan yang rasanya manis dan lembut itu setelah tetamu selesai berdoa bersama.
Warga Dusun Getak Gali Samsiah menuturkan ares dan gedang kelak santan merupakan makanan tradisional yang secara turun-temurun selalu disajikan dalam acara pernikahan maupun kematian. Tanpa kedua santapan tersebut, upacara pernikahan dan kematian tidak lengkap.
Menurut perempuan berusia 50 tahun itu, tidak seluruh batang pisang bisa dimasak menjadi ares. Hanya, batang pisang dari jenis tertentu seperti kepok, bila, dan mas ketif yang cocok diolah menjadi ares.