BLT DD Diduga Untuk Jalan, Warga Desa Hoder-Sikka Mengadu Ke BPD

Warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap 2 di Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, mengadukan realisasi BLT DD yang dianggap tidak transparan ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Kamis, 7/1/2021. Kepada Ketua BPD Hoder, Wilbordus Nong Ipir, lima perwakilan dari 182 penerima BLT DD itu menyampaikan dugaan adanya pemotongan dana tahap 2 untuk pembangunan jalan.

Menurut salah seorang perwakilan warga, Stanislaus Ratu Api, kepala desa memotong BLT DD itu untuk item kegiatan pembuatan badan jalan. "Ini disampaikan secara langsung oleh Kepala Desa Hoder saat penyerahan bantuan tahap 2 pada Jumat, 18 Desember 2020 lalu, di hadapan 182 KK, di aula desa Hoder," ujarnya.

Karena adanya dugaan pemotongan BLT DD ini, masyarakat sudah membuat pengaduan di BPD Hoder. "Karena menurut kami, yang namanya BLT tidak boleh dipotong, seperti sudah ditegaskan oleh Presiden Jokowi," ujar Januarius Dunia, seorang pemuda Hoder yang ikut menemui Ketua BPD. "Sekarang, sebagai masyarakat, kami menunggu undangan dari BPD Hoder untuk klarifikasi bersama terkait dugaan ini."

Januarius menyampaikan, sebenarnya warga pernah diundang oleh Pemdes Hoder untuk klarifikasi. "Namun kami menolak, karena menurut kami ini kewenangan BPD untuk mengundang kami sebagai masyarakat, tetapi bukan kewenangan Pemdes," dia menambahkan.

Kepala Desa Hoder, Martina Bunga, ketika ditanyakan soal ini menjelaskan bahwa kebijakan itu terkait adanya perubahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dari PMK 225 ke PMK 40 akibat wabah Covid-19. Berdasarkan PMK 225 yang terbit sebelum wabah, ujarnya, pelaksanaan pembangunan fisik tahun 2020 lebih diutamakan sistem Padat Karya Tunai (PDT). Untuk itu, dalam APBDes 2020, Desa merencanakan pembangunan fisik rabat jalan dengan anggaran Rp.118.889.074 di RT 009 dan Rp.120.523.230 di RT 011. Pihak Pemdes sudah mensosialisasikan ini ke masyarakat, agar masyarakat siap kerja dengan sistem Hari Orang Kerja (HOK). "Semua material pun (sudah) kita turunkan ke lokasi," ujarnya.

Namun, karena Covid-19 mewabah, keluar PMK 40 tentang Bantuan Langsung Tunai (BLT), sehingga Pemdes bersama BPD Hoder membuat APBDes Perubahan. Rencana pembangunan fisik rabat jalan sebesar Rp.118.889.074 di RT 009 pun berubah menjadi pembentukan badan jalan 200 meter dengan anggaran sebesar RP. 54.863.052. Sedangkan di RT 011, rencana awal rabat jalan dengan anggaran Rp.120.523.230 menjadi Rp. 78.485.052 dengan item kegiatan pembentukan badan jalan 230 meter dan rabat 10 meter," ujarnya.

*/**

Share this Post: