AMAN Urged to Support Indigenous Communities Displaced by PSN
Sorong’s Regional Chapter of the Indigenous Peoples Alliance of the Archipelago (PD AMAN) has called on the national organization to provide direct support for indigenous communities in Papua affected by National Strategic Projects (PSN).
The proposal was brought forward during the AMAN National Working Meeting (Rakernas) held in Kedang Ipil Village, Kota Bangun District, Kutai Kartanegara, East Kalimantan, from April 14 to 16, 2025.
Around 500 indigenous representatives from across Indonesia attended the event, which serves as a key decision-making forum for the organization. Mandated by AMAN’s bylaws, Rakernas is designed to translate emerging challenges and opportunities into strategic plans and action programs, while also evaluating the organization’s progress and strengthening its leadership capacity.
The eighth edition of Rakernas comes at a critical time, as indigenous communities face increasing pressure from PSN-related development across the country, including in Papua.
Sem Ulimpa, a representative of the National Council of AMAN (DAMANAS) for the Papua region, stated that the PSN projects have brought more harm than benefit to indigenous peoples. “Rather than improving welfare, these projects have led to the displacement of indigenous communities from their ancestral lands and forests,” he said.
AMAN Diminta Dampingi Masyarakat Adat Korban PSN
Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PD AMAN) Sorong mengusulkan supaya AMAN melakukan pendampingan terhadap masyarakat adat di Papua yang terdampak proyek pembangunan nasional atau PSN).
Usulan tersebut disampaikan di acara Rapat Kerja Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Rakernas AMAN) yang diadakan di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 14-16 April 2025.
Rakernas AMAN tersebut diikuti oleh sekitar 500 perwakilan masyarakat adat dari berbagai daerah seluruh Indonesia. Rakernas AMAN merupakan salah satu mekanisme pengambilan keputusan yang dimandatkan oleh Anggaran Dasar organisasi AMAN untuk menerjemahkan tantangan dan peluang tersebut ke dalam suatu rumusan Rencana Strategis dan Program Kerja Organisasi. Rakernas AMAN juga merupakan sarana untuk melihat kembali dan mengevaluasi perkembangan organisasi untuk peningkatan kapasitas bagi para pengelola AMAN.
Rakernas AMAN VIII merupakan momentum yang pas bagi organisasi untuk menjawab tantangan dari berbagai situasi yang dialami masyarakat adat. Salah satunya tantangan masyarakat adat menghadapi ekspansi PSN di berbagai daerah, termasuk di Papua.
Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Nasional (DAMANAS) Region Papua, Sem Ulimpa, menyatakan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak memberi kesejahteraan kepada masyarakat adat. Keberadaan PSN justru membuat masyarakat adat terusir dari tanah dan hutan adat mereka.