Inilah Capaian 26 Tahun Koperasi Simpan Pinjam Sumber Rejeki

Koperasi Simpan Pinjam Sumber Rejeki yang berdiri 1 Maret 1999 melaksanakan Rapat Anggota Tahunan ke-26, tahun buku 2024, pada 1 Maret 2025. Tema rapat tahunan adalah “Satu Visi Satu Aksi, Bersinergi Mematuhi Regulasi untuk Meningkatkan Kinerja demi Kesejahteraan Anggota”. Rapat anggota dilaksanakan sekaligus bersama perayaan hari jadi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sumber Rejeki yang ke-26.

Kegiatan berlangsung di Gedung Aula Biara Sanca Familia, Kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah.

Koperasi Simpan Pinjam Sumber Rejeki hadir dengan slogan dalam Bahasa Dayak Ma’ayan, yakni "Tetei Pamelum Jari Janang”, yang bermakna “Jembatan kehidupan menjadi jaya”. Pada awal berdiri, tahun 1999, komperasi beranggotakan 157 orang dengan total aset Rp 48.778.008. Pada ulang tahun ke-26, jumlah anggota menjadi 25.181 orang dengan total asset Rp 365.202.765.888. Anggota tersebar di empat kabupaten, yakni Barito Timur, Murung Raya, Barito Selatan, dan Barito Utara, dengan jumlah kantor layanan sebanyak 15 kantor.

Ranaiyati, SH. MH., Fungsional Pengawas Disdagkop Provinsi Kalimantan Tengah, menyampaikan KSP Sumber Rejeki adalah credit union tertua di Kalimantan Tengah. KSP ini merupakan salah satu koperasi yang menjadi barometer di Kalimantan Tengah karena "memiliki struktur kelembagaan yang kuat dengan kelengkapan dari pengurus, management dan pengawas, jumlah anggota yang banyak, transparansi kinerja keuanganya baik dari segi tata kelola, profil risikonya, permodalannya kuat, terlihat dari total asetnya yang tiga ratus milyar lebih, adanya system pembagian Sisa Hasil Usaha, dan adanya pendidikan managemen keuangan bagi anggota yang rutin di lakukan, serta keaktifan anggota," ujarnya.

KSP Credit Union Sumber Rejeki, kata Ranaiyati, memberi kontribusi besar pada ekonomi masyarakat anggotanya di Kalimantan Tengah. Dia berharap, kedepan KSP Credit Union Sumber Rejeki dapat terus adaptif dalam peraturan manajemen pengelolaan, tata kelola, dan membangun kemitraan lebih kuat lagi baik dengan pemerintah, badan BUMN, serta badan usaha lainnya sehingga visi kesejahteraan tercapai maksimal.

Elia Putrianty adalah salah satu anggota Koperasi Credit Union Sumber Rejeki (CUSR). Ia bergabung sejak 2011, saat masih lajang. Elia putrianty merasakan langsung manfaat KSP. Di antaranya ia belajar disiplin dengan uang, dan belajar menabung. Ketika ia meminjam dari koperasi, ujarnya, proses pinjamannya praktis, syarat jauh lebih mudah, dan staf managemennya familiar serta berbahasa daerah. "Ini menjadi daya tarik tersendiri membuat koperasi ini serasa rumah sendiri bagi kami warga kampung," kata dia.

Antariksa, anggota koperasi sejak tahun 2008, menyampaikan bunga tabungan di Sumber Rejeki lebih baik dari badan keuangan lainnya yang sejenis. "Semoga tahun 2026 semua target CUSR tercapai, semakin banyak lagi unit layanan yang mendapat penghargaan karena kinerja yang baik," kata dia.

Darisno, SE. General Manager Sumber Rejeki menjelaskan beberapa produk pinjaman dan tabungan di lembaganya. Ada misalnya SIRUM yakni pinjaman untuk kebutuhan perumahan, NIAGA untuk kebutuhan modal usaha dan pembelian kendaraan, JARAGA yaitu Tabungan persiapan hari tua, WIRANG untuk investasi jangka panjang, dan SISUKA (deposito). Semua produk ini unggul karena sesuai kebutuhan anggota.

"Pada 2024 produk paling diminati terlihat dari persentase pertumbuhanya adalah pertama NIAGA tumbuh 206%, SIRUM 108%, dan simpanan secara keseluruhan 90%," ujar Darisno.

Saat ini CUSR memiliki aplikasi mobile bernama Mobile Escete CUSR yang sudah tersedia di playstore. Tahun 2025 aplikasi ini akan bertransisi ke ‘ESCETE SUPER APP’ dengan pengembangan keamanan dan kenyamanan transaksi yang lebih baik. "Target kami pada 2025 ini adalah tumbuh sebesar 6% dari asset saat ini dan pertumbuhan anggota menjadi 27.00 orang," ujar Drs. Sukanto, SH, ketua pengurus CUSR.

Menurut Sukanto, beberapa hal membuat CUSR bertahan dan berkembang sejak berdiri 26 tahun lalu antara lain karena membangun komitmen kebersamaan dengan prinsip "Anda susah saya bantu, saya susah anda bantu". Selain itu, semua persoalan dikomunikasikan kepada anggota, mengadakan pendidikan yang terus-menerus kepada anggota, pengurus harus selalu update terhadap perubahan dan tetap mengikuti bimtek dari Lembaga mitra.

Share this Post: