Pak Gubernur Kalbar, 5.123 Jiwa Butuh Bantuan di Silat Hilir
Akibat banjir yang merendam wilayah Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, sebanyak 1.041 rumah tergenang dan 5.123 jiwa terancam kekurangan makanan dan obat-obatan. Camat Silat Hilir, M. Munajib mengatakan, warganya yang menjadi korban banjir itu kini membutuhkan bantuan.
Munajib mengaku, data korban banjir sudah dilaporkan pihaknya kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Namun, sampai hari ke-3 musibah banjir ini melanda 13 desa di Kecamatan Silat Hilir, belum ada respon baik dari Bupati Kapuas Hulu mau pun Gubernur Kalimantan Barat. Padahal, data tentang korban banjir dan foto genangan air di 13 desa di Kecamatan Silat Hilir, juga tersebar luas di sosial media dan pesan instan Whatsapp.
Menurut Munajib, dari 13 desa yang terendam banjir, ada 7 desa yang paling parah terendam air akibat meluapnya Sungai Kapuas, yaitu Desa Peridi dengan jumlah rumah yang terendam 275, jumlah KK 435, dan 1.546 jiwa; Desa Baru 330 rumah, jumlah KK 537, jumlah jiwa 1.708; Desa Pangeran jumlah rumah yang terendam ada 65, KK 80, dan 347 jiwa; Desa Sentabai ada 48 rumah terendam, 75 KK, dan 240 jiwa jadi korban; Desa Nanga Nuar ada 70 rumah terendam, 76 KK, dan 283 jiwa; Desa Bongkong ada 115 rumah terendam, 120, dan 479 jiwa; Desa Sungai Sena rumah yang terendam 138, dan 138 KK, serta 520 jiwa yang menjadi korban banjir.
Menurut Imam Bukhari, warga Silat Hilir, kalau mengatakan sampai hari ini banjir terus meninggi. Warga, ujarnya, tetap bertahan di dalam rumahnya dengan cara membuat dipan-dipan seadanya. “Kami berharap air segera surut. Tapi kalau lihat kondisi hujan terus turun, bisa 3-4 minggu ke depan atau bahkan satu bulan ke depan air masih tetap menggenang,” kata Imam. Fitri (42), warga Silat Hilir mengharapkan bantuan dari Gubernur Kalbar untuk mereka beserta korban banjir lainnya, berupa beras dan lauk-pauk.*/**