Akibat Sungai Sagea Keruh, Petani Berhenti Olah Sagu
Keruhnya air Sungai Sagea dikeluhkan petani sagu pada Kamis sore, 26 September 2024. Seorang petani sagu, Abdurahman Jaber (43), mengatakan akibat air sungai keruh, proses pengambilan tepung sagu dari pohon sagu terhenti. "Pengambilan pati sagu tergantung pada air Sungai Sagea yang jernih," kata dia.
Sungai Sagea di Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Halmahera Tengah, Maluku Utara, mendadak keruh pada Selasa pagi, 24 September 2024. Keruhnya sungai diduga terkait aktivitas pertambangan nikel di hulu sungai Sagea. Diketahui, Sagea termasuk wilayah lingkar tambang PT IWIP.
Abdurahman mengatakan, sebelum ada tambang nikel, proses pengolahan sagunya lancar-lancar saja, karena air selalu jernih.