Walhi Maluku Utara Gelar Aksi Keadilan Iklim
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Maluku Utara menggelar aksi kampanye keadilan iklim di depan kantor Wali Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara pada Sabtu, 9 Desember 2023, pukul 09.32 WIT. Aksi tersebut adalah respons Walhi Maluku Utara terhadap Conference Of the Parties (COP28) di Expo City Dubai.
Aksi kampanye Walhi Maluku Utara itu menggunakan atribut berupa spanduk, cerobong miniatur pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan beberapa umbul-umbul yang menyoal penggunaan bahan bakar batu bara di beberapa industri nikel di Maluku Utara. Para aktivis lingkungan hidup tersebut menggelar aksi selama sekitar dua jam sebelum kepolisian datang membubarkan aksi tersebut dengan alasan keamanan dan ketertiban menjemput Hari Nusantara.
Adhar S. Sangaji sebagai koordinator aksi sempat menyampaikan pendapat bahwa ambisi besar pemerintah Indonesia mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai nikel sebagai solusi mencegah krisis iklim justru menciptakan bencana bagi masyarakat Pulau Halmahera. "Kendaraan listrik berbasis baterai nikel adalah solusi palsu menghadapi krisis iklim yang sejatinya diciptakan oleh pola pembangunan yang rakus lahan," ujarnya.
Irsandi Hidayat, manager Wilayah Kelola Rakyat Walhi Maluku Utara juga berkomentar bahwa belakangan ini eskalasi kerusakan lingkungan hidup dan ketimpangan sosial di Halmahera berlangsung sangat cepat. Seperti yang dialami Ibu Marselina saat terperangkap lumpur pada jaring ikannya di teluk Weda. Penderitaan akibat kerusakan lingkungan oleh industri juga dialami warga Sagea saat sungai Sageyen tercemar.
Manajer Kampanye Walhi Maluku Utara Nursin R. Gusao mengajak masyarakat untuk tidak melihat Pulau Halmahera hanya dalam skala batas-batas administratif belaka. Dia meminta masyarakat melihat Halmahera sebagai satu ekosistem yang saling bertalian. Jika wilayah Halmahera Selatan (Pulau Obi) rusak, pasti berpengaruh ke utara Halmahera dan wilayah lainnya.