Pengamatan Minggu ke-6: Daun Padi di Lahan Biointensif Hijau Muda
Pengamatan Wahyu Ridwan Nanta dan Nisa (fasilitator dari Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan atau KRKP), Dimantara, Dulfatah, Dair, Kasmad dan Suradi (anggota Forum Darim Bersatu atau Forrimber), Oktarian dan Rifqi (dua mahasiswa IPB yang sedang kuliah kerja nyata), di minggu ke-6, 29 Juli 2023, menunjukkan tanaman padi di lahan seluas 700 m2 dengan perlakuan biointensif warna daun hijau muda dan di lahan dengan perlakuan konvensional hijau tua.
Tinggi tanaman padi dan jumlah anakan di lahan biointensif tidak merata. Tinggi tanaman di lahan konvensional lebih merata. Sebagian tanaman padi sempat dimakan tikus sehingga menyebabkan jumlah anakan dan tinggi tanaman tidak merata.
KRKP dan Forrimber mempresentasikan hasil pengamatan minggu ke-6 itu di rumah Surono – Ketua Kelompok Tani Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tanjak Permana – Pamong Desa Kendayakan – mengikuti presentasi itu.
Perlakuan biointensif hanya menggunakan pupuk urea dan phonska sebanyak 20 kg. Lahan konvensional 40 kg pupuk urea dan phonska. Lahan biointensif diberikan pupuk semprot organik Prima Grain dan bioinsektisida Symbio.