Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD Tasikmalaya
Ratusan mahasiswa se-Tasikmalaya berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, 8 April 2022. Aksi ini merupakan respons sekaligus bentuk protes atas bergulirnya beragam isu, seperti kenaikan harga BBM hingga perpanjangan masa kepemimpinan presiden.
Mahasiswa yang berunjuk rasa di antaranya dari Universitas Siliwangi, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP), Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT).
"Kita aksi anti kompromi, entah dengan polisi atau DPRD. Mereka memaksa untuk bersuara, dan kita menolak," kata Sadid Farhan, Ketua Umum BEM Unsil. Sadid juga menyampaikan, terkait aksi lanjutan yang direncanakan oleh mahasiswa jika tuntutan tak dipenuhi oleh pemerintah.
"Kita masih membuat strategi, untuk tanggal 11 ada aksi di Bandung dan nasional. Berangkat atau tidaknya kami, masih dalam tahap perbincangan," kata Sadid menambahkan.
Massa aksi terus bertambah, di antaranya dari kalangan organisasi eksternal seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), HIMA Persis, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pelajar Islam Indonesia (PII).
"Aksi kita hari ini tidak melakukan dialog, karena percuma ada dialog, kita menganggap tidak percaya dengan pemerintahan hari ini," kata Andi Perdiana, Ketua Umum HMI Cabang Tasikmalaya.
Aksi ini juga memprotes tindakan represif yang dilakukan polisi terhadap massa aksi, dalam demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Depot Pertamina Kota Tasikmalaya pada Rabu (6/04).
"Ada tiga orang korban, dan sedang menunggu hasil visum. Tadi kita aksi dulu ke Polres, tapi Kapolres tidak ada," jelas Muhaemin Abdul Basith, Ketua Umum PC PMII Kota Tasikmalaya.
"Kita akan kawal secara hukum dan bukti yang sudah disiapkan. Terdekat akan dilakukan pengawalan secara hukum," kata Muhaemin menambahkan.