Teater 28 Universitas Siliwangi Pentaskan Lysistrata
Setelah dua tahun tak pentas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater 28 Universitas Siliwangi menggelar pentas keliling "Lysistrata". Pementasan dilangsungkan selama tiga hari dari 17 - 19 Maret 2022 di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya. Pementasan dihadiri beragam kalangan seperti seniman, mahasiswa, dan masyarakat umum.
"Pertunjukkan yang sangat gagah, terlihat dari latar kosong, dan itu membuat penonton berpikir ini bentuk apa sih. Gagah pokonya. Properti juga diolah, seperti bentuk teng baja, dan bentuk pertahanan pakai ember, yang menurut saya tak terpikirkan. Bisa mengolah bekas cat jadi properti," ujar Adien daari Posstheatron.
Lysistrata karya Aristophanes dan diterjemahkan oleh WS Rendra ini bercerita tentang perjuangan perempuan untuk menghentikan peperangan di daerahnya. Hal itu dilakukan karena peperangan lebih banyak merugikan perempuan. "Berharap kalau pesan yang dimuat di teater ini nyampe ke penonton. Ada dua hal kritik terhadap lelaki, apakah lelaki sebatas di selangkangan, itu harusnya menjadi kritik bagi semua lelaki. Kedua, poin paling penting, kesalahan orang terhadap konsep kesetaraan gender, lewat pernyataan terakhir bahwa kesetaraan itu bukan menyamakan dengan laki-laki tapi keseimbangan antara keduanya," kata Firstdha Harin Regia dari Konde Sartika. "Pesan terakhirnya harus lebih ditekankan karena itu bagian pentingnya," kata Pelangi yang juga dari Konde Sartika.
Tujuan pementasan ini adalah untuk memberikan kesempatan bersilaturahmi antara anggota Teater 28, seniman, dan para penikmat teater di Kota Tasikmalaya. "Pagebluk corona hampir 3 tahun. Seniman digonjang sana-sini layaknya polemik kebudayaan. Energi bagi seniman adalah kreativitas dan harapnya tentu terus berkreatifitas karena hidup ini pendek, seni itu panjang," kata Bode Riswandi, Pembina UKM Teater 28 Universitas Siliwangi.