Laporan Erupsi Semeru Dari Pos Pantau Gunung Sawur Lumajang
Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi sejak tengah malam tadi, Senin, 30 November 2020. Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Jumlah pengungsi sementara di Kabupaten Lumabajng diperkirakan sekitar 500 orang yang tersebar di beberapa titik. Sampai hari ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan korban jiwa nihil.
BPBD Jawa Timur melaporkan, aktivitas erupsi Semeru terpantau kamera CCTV yang dipasang di ketinggian 3.676 meter, pada Senin, pukul 23.30 WIB. Pada pukul 23.35 WIB, dari kepundan Semeru teramati guguran lava pijar. Ujung lidah lava menjulur sepanjang sekitar 1.000 meter ke arah Besuk Koboan. Jarak ujung lidah lava ke puncak diperkirakan 500 meter.
Pada pukul 01.23 WIB, Semeru teramati mulai melepaskan awan panas guguran. Awan panas (di Merapi disebut Wedus Gembel) meluncur sejauh 2000 meter ke arah Besuk Koboan. Amplitudo maksimal (amak) gempa yang terukur pada seismograf saat itu 20 mm.
Pukul 02.00 WIB, awan panas guguran kembali teramati. Jarak luncurnya kini lebih jauh, sekitar 3000 meter, masih ke arah Besuk Koboan. Guguran ini terjadi karena gempa. Amaknya di seismograf terpantau 20 mm.
Pada pukul 03.45 WIB, pengamat di Pos Gunung Sawur melaporkan awan panas guguran masih berlangsung. Saat itu masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) di daerah Curah Koboan dan Rowobaung, Kecamatan Pronojiwo, sudah mulai keluar rumah menuju jalan utama maupun pos pengungsian untuk evakuasi mandiri, demi menghindari bencana awan panas dan letusan. Petugas yang mendampingi evakuasi meminta masyarakat untuk tidak panik.
Karena awan panas guguran saat itu sudah sampai Besuk Kobokan, BPBD Kabupaten Lumajang meminta agar masyarakat Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Dusun Rowobaung, Desa Oro-oro Ombo, di Kecamatan Pronojiwo dan Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro segera keluar rumah. Penyebabnya, ada potensi awan panas dan lahar datang sewaktu-waktu apabila hujan turun di puncak gunung. Mayarakat penambang pasir di aliran Sungai Besok juga diminta untuk berhati hati.
Situasi saat pengungsian cukup gelap karena PLN sedang mati lampu. Untuk sementara pengungsi ditampung di Pos Gunung Sawur, SD Supiturang, dan masjid. BPBD Kabupaten Lumajang akan membuka posko pengungsi di lapangan Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Pukul 04.40 WIB, Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Kabupaten Lumajang telah memberangkatkan tim dengan membawa terpal, matras, masker, paket lauk pauk, tambahan gizi, selimut, air mineral, dan perlengkapan P3K.
*/**