Kongres V Serikat Petani Indonesia di Jambi

Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar Kongres V Musyawarah Pemuda Tani dengan tema "Konsolidasi Gerakan Pemuda Tani untuk Mewujudkan Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan menuju Indonesia Adil dan Makmur", pada Minggu, 20 Juli 2025, di Provinsi Jambi.  Musyawarah dihadiri 150 pemuda tani yang datang dari berbagai wilayah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara.

Kegiatan  diawali dengan sambutan dari ketua DPW SPI Jambi, Sarwadi Sukiman. Dia menyampaikan, "di tengah derasnya arus liberalisasi pertanian dan krisis iklim yang kian nyata, kita – para petani, kaum muda tani – tidak boleh menjadi penonton."

Petani adalah aktor utama dari perubahan itu, ujarnya lagi. Kongres ini, menurut dia, menjadi titik api konsolidasi. "Kita ingin tanah tidak lagi menjadi milik segelintir, tapi kembali menjadi ruang hidup petani. Kita ingin pangan tidak dikuasai pasar global, tapi berdiri kokoh di tangan petani lokal. Dan kita ingin, pemuda tani – generasi pelanjut perjuangan – menjadi ujung tombak perubahan menuju reforma agraria sejati dan kedaulatan pangan nasional," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, menyampaikan kongres ini untuk meneguhkan kembali jalan panjang perjuangan petani Indonesia—yang lahir dari ketertindasan, yang tumbuh dalam perlawanan, dan yang terus menyala demi hak atas tanah, pangan, dan kehidupan yang adil. "Perjuangan kita bukan baru kemarin. Ia lahir dari penderitaan petani yang hak-haknya dirampas oleh kebijakan kapitalis dan kekuasaan otoriter. Kita berhadapan dengan sistem yang lebih mementingkan keuntungan segelintir elit ketimbang kesejahteraan petani dan rakyat banyak.Tapi kita tidak diam. Kita memilih melawan," ujarnya.

Lebih dari itu, kata Henry, Serikat Petani Indonesia dan pemuda tani bukan hanya alat perlawanan, tapi rumah bagi kesadaran kolektif. "Kita tidak hanya menolak ketidakadilan, tapi juga membangun kekuatan alternatif," dia menegaskan.

Share this Post: